Kabupaten Samosir merupakan kabupaten pemekaran dari Kabupaten Toba Samosir pada tanggal 18 Desember 2003 dan telah diakui dengan adanya UU RI Nomor 36 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang Bedagai.
Pulau Samosir terletak pada koordinat 2°35′ LU 98°49′ BT dan berada di sebelah Utara, Pulau Sumatera dengan ketinggian 1000 meter dpl, dengan batas administratifnya, yaitu :
Utara : Kabupaten Karo dan Kabupaten Simalungun
Selatan : Kabupaten Tapanuli Utara dan Kabupaten Humbang Hasundutan
Barat : Kabupaten Dairi dan Kabupaten Pakpak Barat
Timur : Kabupaten Toba Samosir
Dikarenakan letaknya yang unik, yaitu berada di atas pulau Sumatera, maka masyarakat sering menyebutnya dengan pulau di atas pulau. Pulau Samosir merupakan pulau vulkanik yang dikelilingi oleh danau, yaitu Danau Toba. Siapa yang tidak mengenal Danau Toba? Wah, anda tentunya sangat ketinggalan.
Pulau Samosir
Danau Toba merupakan danau vulkanik dengan panjang 100 Km dan lebar 30 Km yang mengelilingi Pulau Samosir atau dapat dikatakan sebagai pemisah antara daratan Kabupaten Samosir dengan wilayah lainnya. Danau ini merupakan danau terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara.
Pemandangan Danau Toba
Selain Pulau Samosir, juga terdapat pulau-pulau kecil disekitarnya yang diberi nama Pulau Tao atau Pulau Malau. Tidak banyak orang yang megetahuinya, namun, pulau ini dianggap sakral oleh para penduduk sekitar. Dikarenakan wilayahnya yang tidak terlalu luas, atau dapat dikatakan sempit, maka untuk menjelajahinya kita hanya butuh kurang lebih satu jam saja. Tidak ada pemukiman, hanya ada sebuah restoran saja. Mendengar beberapa informasi yang ada, dulunya terdapat sebuah penginapan, namun dikarenakan oleh sedikitnya pengunjung, maka penginapan tesebut akhirnya ditutup. Untuk mencapai pulau kecil tersebut, hanya memerlukan sedikit waktu saja, kira-kira 15 menit dari Simanindo. Jika anda merupakan seorang penjelajah sejati, sebaiknya anda menggunakan "SOLU" atau dalam bahasa Indonesianya sampan, agar anda dapat lebih merasakan sensasi alamnya. Memang terlihat lebih tradisional, namun hasilnya sangat maksimal.
Jika ingin berbicara tentang daerah tujuan wisata di Samosir, tidak perlu khawatir. Samosir menawarkan banyak daerah tujuan wisata menarik, dengan sejarah masing-masing. Seperti Aek Sipitu Dai. Aek sipitu dai merupakan salah satu objek wisata di Samosir yang menawarkan keunikannya, yaitu mata air yang memiliki tujuh jenis rasa seperti asam layaknya jeruk purut, rasa asin, dengan tingkat yang berbeda-beda, sangat sulit untuk mendefenisikannya.
Jika ingin berbicara tentang daerah tujuan wisata di Samosir, tidak perlu khawatir. Samosir menawarkan banyak daerah tujuan wisata menarik, dengan sejarah masing-masing. Seperti Aek Sipitu Dai. Aek sipitu dai merupakan salah satu objek wisata di Samosir yang menawarkan keunikannya, yaitu mata air yang memiliki tujuh jenis rasa seperti asam layaknya jeruk purut, rasa asin, dengan tingkat yang berbeda-beda, sangat sulit untuk mendefenisikannya.
Aek Sipitu Dai
Kembali sedikit ke pembicaraan tentang danau, Samosir juga memiliki danau lagi di dalamnya, yaitu Danau Sidihoni, namun perbedaannya adalah, danau ini merupakan danau buatan, tapi jangan salah, airnya masih cukup jernih untuk dikonsumsi.
Selain tempat-tempat tersebut, masih banyak tempat wisata menarik lainnya. Pasir putih (Pasput), Hot Spring (Pemandian air panas belerang), Batu Hobon, Museum Sidihoni, dan masih banyak lagi.
Jika anda ingin menginap, anda dapat memilih beberapa penginapan di Tuktuk, atau dapat juga langsung di daerah pinggiran pantai Danau Toba di Pangururan. ada hotel yang menawarkan sensasi etnik batak dengan sentuhan moderen.
Oh iya, tidak lupa, Samosir juga memiliki sebuah Gereja Inkulturatif, yaitu Gereja Katolik Inkulturatif St. Mikhael, Pangururan.
Danau Sidihoni
Jika anda ingin menginap, anda dapat memilih beberapa penginapan di Tuktuk, atau dapat juga langsung di daerah pinggiran pantai Danau Toba di Pangururan. ada hotel yang menawarkan sensasi etnik batak dengan sentuhan moderen.
Oh iya, tidak lupa, Samosir juga memiliki sebuah Gereja Inkulturatif, yaitu Gereja Katolik Inkulturatif St. Mikhael, Pangururan.
Gereja Katolik Inkulturatif St. Mikhael, Pangururan
Letaknya juga sangat strategis, yaitu berada di dekat pantai. Selain sebagai tempat peribadatan, di bawah Gereja juga terdapat museum penyimpanan benda-benda sejarah. Silahkan berkunjung untuk menambah pengalaman anda.
Demikian sedikit penjelasan tentang Tanah Batak Samosir. Jika anda seorang traveler, jangan lewatkan kunjungan anda ke Pulau Samosir. Hmmmmm, dan terutama pada anak rantau batak, jangan lupa dengan tanah kelahiran. -cintai budaya Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar